Definisi Algoritma
Algoritma dibuat pada tahapan perancangan program. Algoritma inilah yang memiliki peran penting untuk menghubungkan antara keluaran yang dikehendaki dan masukan-masukan yang tersedia.
Algoritma adalah sekumpulan langkah rinci yang ditujukan untuk komputer dalam menyelesaikan suatu masalah. Langkah-langkah yang dimkasud adalah agar bisa dituangkan ke dalam program, sehingga bisa dieksekusi oleh komputer. walaupun demikian, untuk algoritma yang sederhana, langkah-langkah yang terdapat di algoritma dapat di uji secara manual.
note : istilah algoritma berasal dari nama Abu Ja'far Mohamed ibn Musa al-Khawarizmi, seorang ilmuan Arab yang menggagas empat dasar operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).
Berikut contoh algoritma cara menghitung keliling persegi panjang berdasarkan masukan panjang dan lebar suatu persegi panjang.
- Masukan nilai panjang persegi panjang dan catat di varaibel Panjang.
- Masukan nilai lebar persegi panjang dan catat di variabel Lebar.
- Hitung keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus :
- Keliling = 2 x (Panjang + Lebar)
- Tampilkan Keliling.
Gambar 1.1 pengertian keliling persegi panjang
Algoritma diatas sering disederhanakan ke dalam bentuk pseudokode atau kode yang lebih ringkas daripada kalimat yang digunakan manusia. Pseudokode sering dikatakan sebagai salah satu metode untuk menyatakan algoritma. Pseudokode sendiri agak mengarah ke bahasa pemrograman. maka sebab itu pseudokode tidak bisa di eksekusi oleh komputer.
contoh pseudokode algoritma menghitung keliling persegi panjang:
Panjang <-- panjang persegi panjang
Lebar <-- lebar persegi panjang
Keliling <-- 2*(Panjang + Lebar)
Tampilkan Keliling
Agar algoritma (atau pseudokode) bisa dituangkan ke dalam program, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu tidak ambigu, dapat dieksekusi, dan berurutan (Brown, 2012). Berikut penjelasan untuk masing-masing.
- "tidak ambigu" berarti setiap instruksi hanya mempunyai satu interpretasi.
- "dapat dieksekusi" berarti setiap instruksi dapat di eksekusi oleh orang atau komputer tanpa memerlukan informasi tambahan.
- "berurutan" berarti instruksi-instruksi di dalam algoritma telah tersusun urut, sehingga dapat digunakan untuk melaksanakan tugas dengan tepat.
Menurut Knuth (1973) dan Horwitz, dkk. (1999), terdapat lima ciri-ciri penting yang harus dimiliki oleh suatu algoritma, yaitu berupa keberhinggaan, kepastian, masukan, keluaran, dan efektivitas.
- Keberhinggan disini menyatakan bahwa suatu algoritma harus berakhir untuk semua kondisi setelah memproses sejumlah langkah.
- Kepastian menyatakan bahwa setiap langkah dinyatakan dengan jelas (tidak rancu atau mendua arti).
- Masukan, setiap algoritma bisa tidak memiliki masukan, tetapi umumnya memiliki satu atau beberapa masukan. Masukan merupakan suatu besaran yang diberikan di awal sebelum algoritma di proses.
- Keluaran, Setiap algoritma memiliki keluaran, entah hanya sebuah keluaran atau banyak keluaran. Keluaran merupakan besaran yang mempunyai kaitan atau hubungan dengan masukan
- Efektivitas, setiap algoritma diharapkan bersifat efektif, dalam arti semua operasi yang dilaksanakan oleh algoritma haruslah sederhana dan dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat.
Sumber : "Dasar Logika Pemrograman Komputer", Karya : Abdul Kadir
Komentar